Wednesday, July 8, 2015

Jawablah panggilan Tuhan

Ibrani pasalnya yang ke 3 ayat:
  • (7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
  • (8) janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
  • (9) di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
  • (10) Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
  • (11) sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Saya percaya bahwa semua orang telah memiliki anugerah di dalam pribadinya. Meskipun orang atheis pun sebenarnya memiliki anugerah di dalam pribadinya. Hanya saja dia memilih untuk tidak menindak lanjuti anugerah yang telah diberikan dan memilih untuk menjadi atheis dengan menolak Tuhan. Didalam hati manusia yang seburuk apapun (meskipun kadang sedikit) selalu ada kebaikan dimana dia bisa mempertimbangkan baik dan buruk. Walaupun hasilnya kebanyakan memilih yang salah, tetapi pilihan untuk berbuat baik itu sebenarnya ada. Ini biasa disebut dengan anugerah umum. Seperti cermin yang jatuh dan menjadi pecah, meskipun telah menjadi kepingan yang kecil-kecil, tetapi unsur cerminnya itu selalu ada. Jika kita mengambil satu potongan yang kecil, kita masih bisa menggunakannya untuk mengaca. Ini sama juga seperti manusia.
Ini adalah satu ekstrim dimana orang tersebut kebetulan tidak memilih jalan yang benar. Tapi ada juga keadaan dimana seorang manusia memilih jalan untuk berbuat baik dalam hidupnya atau mungkin juga memang dia terlahir dengan sifat yang baik. Dia berbuat baik sekali sekali sehingga mungkin sekali bisa lebih baik daripada orang yang menyebutkan dirinya "Kristen". Tetapi orang ini tidak mengenal Kristus Yesus. Nah bagaimana ini? Atau mungkin saja juga dia telah memilih untuk menganut agama tertentu yang didalamnya mengajarkan dengan ketat untuk berbuat baik ini. Tetapi datangnya bukan dari Kristus Yesus. Ini juga menurut saya merupakan anugerah umum juga.
Tuhanlah yang berinisiatif untuk memanggil semua manusia kembali kepadaNya, bukan manusia. Tuhan tidak pernah mau satupun dari anakNya terbuang. Kita tidak diciptakan untuk dibuang. Tetapi kita diciptakan dan diberi pilihan itulah kuncinya. Tuhan tidak memaksa. Tuhan memberi pilihan. Nah kitanya mau kemana itu keputusan kita sendiri. Banyak orang bertanya jika Tuhan itu maha kuasa, mengapa kok tidak menciptakan manusia yang sudah sempurna saja sehingga tidak perlu repot-repot lagi mengajarinya dan sebagainya. Jawabannya disini. Tuhan tidak mau kita itu seperti robot yang sudah diprogram untuk mencintai Tuhan dan mengikuti segala kehendakNya begitu saja. Tetapi Tuhan mau pilihan itu adalah dari kita sendiri. Sama seperti orang menikah dimana dia mau datang sendiri ke pasangan yang dipilih untuk dicintainya sendiri. Tidak dipaksakan melainkan sukarela. Kalau ada orang yang mencintai kita sesuai dengan pilihannya sendiri kan rasanya lebih enak.
Nah Tuhan memanggil, banyak yang dengar, tetapi hanya sedikit yang menjawab. Yang akhirnya menjawab Tuhan dan mau mengikutiNya, ini yang biasa disebut anugerah khusus. Dari sinilah kita mulai memiliki iman. Mulai ada kegelisahan didalam hati kita untuk lebih mencari Tuhan, mulai senang membaca firman, mulai senang ke Gereja dan sebagainya. Jangan lupa kata kuncinya disini adalah "senang". Karena ke Gereja saja bukan berarti kita sudah beriman. Orang ke Gereja itu alasannya macam-macam. Kebanyakan bukan benar-benar mencari Tuhan.
Kembali ke bacaan diatas, umat Israel sekeluarnya dari Mesir selama 40 tahun lamanya berputar-putar di padang pasir, dituntun oleh Tuhan sendiri, diberi makan oleh Tuhan, ditunjukkan jalan, dan sebagainya. Mungkin mereka lebih bergaul dengan Tuhan daripada kita sekarang ini. Berapa dari kita melihat laut dibelah jadi dua di jaman sekarang ini. Tanda-tanda akan Tuhan pada saat itu sudah jelas sekali terlihat. Tuhan berfirman sendiri "mereka melihat perbuatan-perbuatanKu, 40 tahun lamanya". Tetapi tetap saja mereka bebal. Maka dari itu, Tuhan sangatlah murka. Sudah tidak marah lagi, tapi murka. Maka dari itu tidak ada dari mereka yang masuk ke tanah perjanjian selain Yoshua dan Kaleb. Musa sendiri pun tidak pernah masuk ke tanah perjanjian.
Apa yang dapat kita ambil dari firman Tuhan diatas. Bahwa Tuhan selalu memanggil kita untuk kembali kepadaNya. Menerima anakNya yang tunggal Tuhan kita Yesus Kristus. Sangkal diri, memikul salib dan ikuti aku begitulah Yesus berkata. Jika saudara membaca tulisan ini sekalipun dan mulai ada perasaan gelisah di dalam hati saudara, itu juga berarti mungkin Tuhan telah memanggil saudara. Apa kebetulan saja saudara membuka halaman ini dan membaca tulisan saya atau kuasa dari Tuhan yang membawa saudara sampai disini.
Intinya, jika Tuhan memanggil, kita harus menjawab. Janganlah seperti umat Israel dimana Tuhan terus-terusan memanggil selama 40 tahun lamanya dan tidak ada yang bereaksi. Dimana akhirnya Tuhan murka dan mereka tidak diberi kesempatan lai. Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment