Sering sekali di kitab suci dinyatakan bahwa orang kaya susah masuk surga. Bahkan orang kaya sepertinya sering dipakai sebagai salah satu contoh yang negatif sama seperti orang Farisi atau pemungut cukai. Di dalam Matius 19 ayat yang ke (23) dinyatakan: Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Dan ayatnya yang ke (24) "Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Di sini Tuhan Yesus menyatakan betapa susahnya hampir tidak masuk akal orang kaya bisa masuk surga.
Ini adalah salah satu cerita yang terkenal di alkitab yang juga ditulis di injil Markus dan juga Lukas yang membahas seorang kaya yang taat bertanya kepada Yesus bagaimana caranya untuk memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjawab yaitu dengan mengikuti perintah Allah dan orang itu berkata bahwa dia sudah melakukannya. Maka Yesus berkata juallah semua milikmu dan ikutlah Aku. Disini orang ini menjadi sedih karena dia memiliki banyak harta dan akhirnya dia meninggalkan Yesus dan tidak pernah kembali. Apa sebenarnya maksud yang ada di dalam firman ini.
Kekayaan adalah lawan dari kekekalan. Pernah juga ada firman di Lukas dan Matius 6:24 "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Disini Tuhan sudah berfirman tidak bisa kita mengabdi kepada keduanya, karena mereka bertentangan.
Untuk memperoleh kekayaan itu tidaklah mudah. Hanya sebagian kecil orang saja yang bisa. Untuk mendapatkannya juga memerlukan kerja keras kecuali anda mendapat suatu warisan yang besar. Jika semua perhatian kita tertuju pada uang, maka kita tidak mungkin bisa memikirkan Allah. Kedua. Kedua, untuk mendapatkan kekayaan yang begitu besar apalagi di dunia seperti sekarang ini, jika kita menggunakan cara-cara yang jujur dan benar itu sangatlah susah sekali.Banyak orang sudah menghalalkan segala cara demi uang. Ketiga, memiliki banyak uang itu juga banyak sekali godaannya. Kalau kita hanya punya uang pas-pasan, hidup kita biasanya ya itu-itu saja, tidak bisa macam-macam. Kekayaan tidak ada ujungnya. Punya satu mau dua, punya dua mau tiga, dst. Kekayaan dapat memberikan kita perasaan berkuasa sehingga gampang sekali melupakan Tuhan. Dan masih banyak lagi yang tidak bisa dibahas disini karena tidak bisa selesai.
Jika memiliki, kita tidak mau melepas. Orang-orang kaya paling takut mati. Sebab yang diperjuangkannya hanya bisa dinikmati selama hidup saja. Orang yang hidup mengikuti Yesus, kapan saja dipanggil akan siap. Seperti kata Paulus yang terkenal itu "mati adalah keuntungan." Untung bagi Paulus karena kalau dia mati kemungkinan besar akan bertemu dengan Yesus dan menikmati hidup yang kekal bebas dari segala penderitaan di dunia ini. Sedangkan jika dia masih hidup, maka dia masih harus berkorban.
Nah apakah semua orang kaya masuk neraka? Tidak juga. Karena Yesus juga berfirman bahwa "tidak ada yang mustahil bagi Tuhan." Meskipun sukar sekali tetapi bagi Allah semuanya adalah mungkin. Itu terusannya dari firman diatas. Artinya bahwa bisa juga orang kaya masuk surga. Saya tidak mau berspekulasi disini, karena penghakiman adalah hak Tuhan, tetapi hanya untuk tahu saja bahwa ada juga orang yang berkenan dihadapan Allah dan kaya misalnya seperti Abraham dan Ayub.
Jadi kesimpulannya disini, sah-sah saja jika memang anda diberkati oleh Tuhan sehingga anda bisa berkelebihan dalam kehidupan anda. Tetapi pesan yang ada, jangan lupa untuk tetap memiliki iman dan hidup sesuai dengan pokok anggur yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Jika anda memang dipakai oleh Tuhan dengan keadaan seperti ini, teruslah berdoa dan meminta supaya anda terus menerus dikuatkan dan jangan sampai terbuang. Salahnya orang kaya yang ada di firman tadi, dia tidak pernah balik lagi ke Yesus. Yang dimaksud dengan juallah segala sesuatu dan ikutilah Aku itu belum tentu berarti secara langsung dia harus menjual segalanya. Mungkin Tuhan bermaksud supaya dia rela untuk melepaskan semuanya itu dulu baru dia bisa benar-benar mengikuti Yesus. Setelah mengikuti Yesus, Dia akan menunjukkan jalan yang benar. Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment