Saturday, May 19, 2018

Diselamatkan hanya karena anugerah, bukan dari perbuatan baik

Ef 2:8-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

Melalui ayat tersebut diatas, rasul Paulus dengan jelas sekali mengatakan bahwa manusia sama sekali tidak memiliki andil didalam keselamatannya. Ini adalah doktrin kunci yang penting sekali karena hampir semua agama didunia menggunakan 'perbuatan baik' sebagai alat untuk keselamatan. Pada intinya selama manusia hidup didunia ini, berbuat baiklah, maka nanti engkau akan diselamatkan. Tetapi jika kita melihat Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa keselamatan itu adalah karena anugerah Tuhan, bukan hasil perbuatan manusia.

Keselamatan hanya diperoleh dari penebusan Yesus Kristus. Rom 3:24 "oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." Bagi orang2 yang percaya kepada Kristus Yesus, maka dia sudah memperoleh keselamatan itu. Jadi bukan karena dia berbuat sesuatu maka dia diselamatkan, melainkan meskipun dia masih dalam keadaan berdosa Tuhan sudah memberikan anugerah keselamatan itu padanya. Roma 5:8 "oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." Dan lagi disebutkan "Dibenarkan dengan cuma-cuma." Yang artinya kalau kita sudah bekerja/berbuat sesuatu terus mendapatkan imbalan, itu bukan disebut "cuma2", melainkan lebih tepatnya sebagai "upah". Rom 4:4 "Kalau ada orang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya."

Setelah anugerah yang cuma2 itu diberikan, maka akan terjadi perubahan didalam kehidupan orang tsb. Karena dia sekarang menyadari dirinya yang berdosa dan tidak layak, tetapi Tuhan tetap mengasihinya, dan mau menyelamatkannya meskipun dia tidak punya modal apapun juga untuk bisa mendapatkan keselamatan tsb, tetapi Tuhan tetap memberikan itu padanya. Menyadari akan ini semua, maka dia mulai bisa mengasihi Tuhan.

Bagi seseorang yang mengasihi sesuatu, maka dia akan melakukan apa saja untuk sesuatu tsb. Jika dia mulai mengasihi Tuhan, maka dia akan mulai ada keinginan untuk menyenangkan Tuhan dengan cara menuruti perintah2-Nya dan menjauhi apa2 saja yang dibenci-Nya (dosa2). Maka ini mulai terjadi proses penyuciaan (sanctification). Dari semua ini, maka kehidupan orang tadi akan berubah total. Kasih akan sesama manusia itu juga mulai muncul. Yang dulu cuma memikirkan dirinya sendiri, sekarang mulai mengasihi orang2 disekitarnya. Dunia akan mulai bisa melihat dan merasakan perbedaannya. Dan dari apa saja yang dihidupinya itu yang disebut "perbuatan baik."

Kasih adalah kegenapan dari hukum Taurat. Rom 13:8-10 "Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat."

Inilah "perbuatan baik" yang sejati, yang dihasilkan dari penebusan Kristus Yesus. Diluar ini, segala perbuatan baik manusia itu hanyalah baik menurut pemikirannya saja. Semoga bisa membantu.

Tuhan memberkati.

Semua manusia adalah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah

Rom 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.”

Sejak Kej 3 manusia jatuh ke dalam dosa dan sampai sekarang keadaannya merosot terus dan tidak pernah kembali lagi seperti semula. Dengan jaman yang semakin maju dengan ilmu pengetahuan yang tinggi dan hebat, tetapi kejahatan yang ada didunia menjadi lebih jahat daripada masa2 sebelumnya. Jika kita melihat berita, kejahatan jaman sekarang ini semakin canggih, sadis, dengan kerusakan yang dihasilkan semakin parah. Banyak sekali kejadian2 yang mungkin di tahun 90-an, 80-an, 70-an orang tidak pernah terpikir untuk melakukannya. 

Apa artinya dosa? Dosa atau “hamartia” dalam bahasa Yunaninya berarti “missing the target” atau “meleset dari sasaran.” Apa sasarannya? Yaitu kehendak atau jalan Tuhan. Manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah (image of God), tetapi karena jatuh kedalam dosa maka image of God ini menjadi luntur/kabur/rusak dan tidak jelas lagi (meskipun sisa2nya masih ada). Manusia sudah kehilangan kemuliaan Allah. Jalan dan kehendak Tuhan sudah tidak terjadi sepenuhnya didalam kehidupan manusia. Yang ada sekarang adalah kehendak manusia yang jadi, kehendak untuk memuaskan nafsu daging yang ditunggangi dosa.

Manusia baru bisa dikatakan tidak berdosa jika dia melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah, tiap hari, tiap saat. Apakah itu mungkin karena sedikit saja meleset dia sudah berdosa. Selain itu, dosa sendiri juga tidak di ranking, ada “dosa kecil” atau “dosa besar” seperti cara pandang hukum dunia yang membedakan pencuri telor dengan pembunuh. Dimata Tuhan, setiap dosa adalah sama yaitu tindakan memberontak terhadap Tuhan. Dan hukuman untuk semua dosa sama yaitu mati. Seperti dikatakan di Rom 6:23: “Sebab upah dosa ialah maut”.

Apa akibat dari dosa? Yang paling mudah untuk dilihat yaitu kehidupan yang “kacau” balau. Anak melawan orang tua, suami istri bermusuhan, orang saling malukai, membunuh, dsb. Tetapi, akibat dosa yang paling penting yaitu karena dosa, manusia menjadi terpisah dari Allah, sebab yang Kudus dan yang kotor tidak dapat menjadi satu. Maka dari itu Adam dan Hawa harus diusir. Apa akibat terpisah dari Allah? Terpisahnya kita dari sumber kehidupan sendiri yaitu Tuhan adalah kematian. Kematian yang saya dimaksud disini adalah kematian kekal. Karena semua orang akan mati secara fisik, tetapi orang2 yang memperoleh keselamatan akan mendapatkan kehidupan yang kekal. Sedangkan sisanya akan menerima kematian yang kekal. 

Manusia dengan kemampuannya sendiri tidak akan pernah bisa untuk menyelesaikan permasalahan dosanya. Jika dikaitkan dengan doktrin keselamatan, maka manusia pada dasarnya tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Jika didalam satu aspek kehidupan benar2 dia tidak berdosa (inipun susah), tetapi didalam aspek yang lain dia berdosa, maka dia tetap adalah pendosa. Yak 2:10 “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.”

Berbahagialah kita yang menyadari keberdosaan kita karena inilah permulaan dari anugerah. Kesadaran manusia bahwa dirinya berdosa dan tidak layak dihadapan Allah akan menempatkan dirinya pada posisi yang tepat jika berhadapan dengan Allah. Bahwa tidak ada satu titik kecilpun didalam dirinya yang bisa dipakai sebagai modal untuk menyatakan bahwa dirinya adalah orang “benar”. Bahwa dirinya sudah layak untuk dimurkai dan dibuang. Dan bahwa hanya oleh kasih karunia manusia bisa dibenarkan secara cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus (Rom 3:24). 

Tuhan memberkati.

Apakah kita sudah hidup benar dihadapan Allah? (Diselamatkan)

Saudara2 melalui tulisan ini saya mengundang kita semua termasuk saya sendiri untuk sekali ini kita boleh berhenti dari semua yang kita lakukan dan mulai memeriksa diri. Kadang kadang kita hidup atau menjalankan segala sesuatu yang kita pikir itu sudah benar, tetapi tidak pernah dites dan ujung2nya ternyata salah. Ams 14:12 "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." Banyak orang sering berpikir bahwa oh saya sudah ke Gereja tiap minggunya, bahkan aktif sekali dalam pelayanan. Tidak pernah mencuri, membunuh, dsb. Hidup saya pada umumnya baik kok. Banyak orang lain yang hidupnya lebih "berdosa" daripada saya. 

Tetapi pada saat yang sama, kita merasa hidup kita kok puter2 disitu aja terus ya. Tidak ada pertumbuhan rohani, statis saja terus. Serasa ada sesuatu kekosongan dalam hati kita yang masih belum terisi. Kekeringan dalam batin kita. Meskipun kita kadang sudah memiliki semuanya yang kita perlukan bahkan, tetapi masih saja ada perasaan itu. Kehidupan yang setelah bertobatpun tidak ada bedanya dengan sebelum bertobat. 

Jika memang masih demikian, maka kehidupan ke Kristenan kita masih perlu dipertanyakan. Sebab Alkitab mengajarkan, setelah kita menerima Kristus dan bertobat, maka seharusnyalah kehidupan kita akan berubah. Sekarang kita hidup sebagai manusia baru atau istilahnya "lahir baru." Kita harus memiliki kasih, sukacita, damai sejahtera dan sebagainya (Gal 5:22-23). Saya tidak membahas topik ini disini karena akan sangat panjang lebar.

Keselamatan yang sejati menuntut pertobatan yang sejati. Suatu kondisi dimana kita menyadari keadaan diri kita yang sebenarnya, bukan keadaan yang kita pikir kita sedang alami (secara fenomena). Tetapi dalam anugerah Tuhan, ketika kita sudah bisa mulai mengerti bahwa kita ini adalah sebenarnya hanyalah seorang manusia yang berdosa saja, yang tidak memiliki modal apapun juga yang bisa kita banggakan, perbuatan baik apapun, yang dapat membenarkan kita dihadapan Tuhan, inilah pertobatan sejati. Seperti perumpamaan, anak yang hilang itu di Luk 15:17 disitu ditulis "Lalu ia menyadari keadaannya." Menyadari keadaannya yang berdosa terhadap Bapa. Seorang manusia berdosa yang tidak layak dihadapan Bapanya.

Selama seorang manusia berpikir bahwa dirinya tidak berdosa, maka dia tidak akan pernah bertobat dan dia akan terus berada di jalannya itu. Logikanya adalah: buat apa bertobat, kan selama ini sudah benar. Tetapi Rom 3:23 mengatakan "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Tidak ada seorang manusiapun yang benar dihadapan Allah (termasuk yang nulis ini juga berdosa). Siapakah yang bisa menyelamatkan manusia yang berdosa ini? Rom 7:25 "Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." 

Tetapi apakah dengan percaya kepada Yesus saja maka kita sudah diselamatkan? Coba kita lihat di Yoh 8:31 "Maka kata-Nya (Yesus) kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku." Jadi percaya saja tidak cukup. Percaya harus ditambah lagi "tetap dalam firman-Ku." Yang artinya kita juga harus aktif menjalankan Firman Tuhan. Disini Tuhan berbicara mengenai ketaatan akan firman.

Dan jika kita melanjutkan ke Yoh 8:32 "dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Hanya dengan ketaatan melakukan firman, maka kita baru bisa benar2 mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Mengerti Firman Tuhan saja itu tidak cukup. Banyak sekali orang sudah mempelajari teologi dan tahu banyak sekali. Tetapi tanpa ketaatan dan menjalankan firman itu didalam hidupnya, pengetahuan itu hanya berada di angan2 saja. Pengetahuan itu tidak memiliki kuasa untuk merubah hidup, tidak akan memberikan arti apapun dalam hidupnya dan yang pasti tidak menyelamatkan. Dengan ketaatan akan firman juga, maka kita baru akan mengetahui kebenaran. Kebenaran itu akan benar2 dinyatakan didepan mata kita. Sama seperti Ayub berkata di Ayb 42:5 "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." Allah yang dulunya hanya sebagai suatu "konsep" dalam otak Ayub, sekarang dia bisa berhadapan/berinteraksi langsung dengan-Nya. Maka tentunya pada akhirnya adalah "kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Hidup kita akan dibebaskan dari perhambaan dosa.

Kesimpulannya adalah: menerima dan percaya kepada Yesus Kristus itu tidaklah cukup hanya dibibir maupun hanya di dalam rasio/otak kita saja. Saya sudah angkat tangan pada waktu ada calling dulu dan sekarang saya sudah ke Gereja tiap minggu. Itu tidak cukup. Iman yang seperti ini tidak menyelamatkan. Hanya dengan ketaatan, firman yang sudah kita dengar itu, bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai hidup suci dan menyangkali segala dosa kedagingan kita. Dan biarlah Allah boleh dipermuliakan dalam kehidupan kita yang sementara didunia ini. Amin.

Terpujilah Allah.

Wednesday, July 8, 2015

Pengharapan kepada Kristus

Banyak dari kita sering bertanya-tanya, kalau Tuhan itu ada, kalau Tuhan itu memiliki kuasa, adil adanya, mengapa kok kita ini, orang yang (menurut kita beriman), bisa diberikan banyak ujian di dalam hidup ini. Kenapa kok kita yang sudah menyerahkan segalanya kepadaNya, mengikuti jalanNya, tetapi tetap saja kita seolah-olah rasanya dibiarkan saja oleh Tuhan. Lalu iman kita mulai goyah. Ada tertulis di 1 Korintus 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Banyak dari kita, sejak awal pertama kali kita memutuskan untuk mengikuti Tuhan Yesus, kita tidak memikirkan konsekuensinya. Mungkin malah sebagian besar dari kita berpikir bahwa mengikuti Yesus kita akan memperoleh keselamatan, mati masuk surga, hidup penuh dengan berkat dari Tuhan, dsb. Positive thinking? Mungkin iya. Tetapi sebenarnya kenyataannya kebanyakan malah sebaliknya. Orang mengikuti Yesus, yang benar-benar mengikuti, itu sangatlah tidak enak (selama kita masih berada di dunia ini). Karena pengajaran firman Tuhan adalah bertentangan dengan dunia kehidupan kita ini.
Selama kita memiliki badan yang penuh dengan dosa ini, sifat manusia kita yang sudah tercemar dengan berbagai macam nafsu, belum lagi orang-orang disekitar kita yang kehidupannya demikian. Kalau kita tidak mengikuti, nanti ketinggalan. Belum lagi si iblis yang selalu ada dimana saja setiap waktu menunggu saat kita lengah. Maka untuk mengikuti ajaran kebenaran ini adalah susah sekali. Hanya bisa dilakukan dengan adanya pertolongan dari Roh Kudus. Anugerah Roh Kudus yang kita terima akan menerangi jalan hidup kita, menunjukkan jalan yang benar, dan membawa kita untuk selalu kembali kepada Bapa kita di surga. 
Seperti yang sudah saya tulis beberapa waktu yang lalu, bahwa orang pergi ke Gereja itu sendiri alasannya bisa bermacam-macam. Mungkin kalau menurut saya sebagian besar masih belum ber "iman". Banyak orang ke Gereja karena temannya kesana, pacarnya ke sana, orang tuanya ke sana, dan macam-macam lainnya. Ada juga yang memilih Yesus hanya sebagai pegangan saja. Kan kalau tidah ber Tuhan sama sekali itu juga rasanya kok tidak enak. Terlalu bebas gitu lho. Jadi memakai Tuhan sebagai aksesori saja. Seperti pakai kalung salib dsb. Saya ini lho Kristen. Kan gitu. Tetapi intinya yaitu iman, masih tanda tanya besar. 
Nah biasanya orang-orang demikian yang pikirannya masih duniawi dimana untuk mengerti sesuatu dia akan memakai hukum dunia ini. Salah satu hukum dunia adalah "give and take". Dalam hal ini, saya sudah mengikuti Tuhan, berusaha berbuat baik, tetapi kok Tuhan tidak merespons perbuatanku ini dengan berkat, pertolongan jika aku susah, sembuh jika sakit, dan sebagainya. Ada juga orang yang pada pertamanya ke Gereja karena ada maksud tertentu, misalnya mau kesembuhan, mau berkat dsb. Kalau berdoa orang-orang seperti ini biasanya isinya cuma minta-minta. Minta disembuhkan, minta tokonya semakin laris, minta masalahnya pergi semua, dsb. Setelah beberapa waktu ya mungkin ada beberapa yang sesuai dengan kehendak Tuhan, doanya dikabulkan. Tetapi mungkin saja banyak yang tidak dikabulkan. Nah disini pertanyaan tadi mulai muncul. Mengapa Tuhan tidak membantu aku. 
Ayat diatas disebutkan "Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia". Ini artinya sebenarnya adalah dimana kita menaruh pengharapan kepada Kristus hanya untuk perkara-perkara duniawi ini saja, maka kita adalah orang yang paling malang. Jadi kita hanya mau Yesus ini seperti seolah-olah menjadi "penyelamat" kita, juru selamat, tetapi hanya untuk menyelamatkan kita dari masalah-masalah dunia. Misalnya untuk sembuh dari sakit, untuk bisa buka toko yang lebih besar, dapat jodoh, anak naik kelas, dsb. Yang kita harapkan bukan keselamatan sejati yaitu kekekalan. Kehidupan bersama dengan Yesus Kristus di surga setelah kita mati nanti.
Kesimpulannya, serahkanlan semuanya pada Tuhan. Yang benar adalah sesuai dengan Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Semoga Tuhan memberkati.

Orang kaya susah masuk sorga

Sering sekali di kitab suci dinyatakan bahwa orang kaya susah masuk surga. Bahkan orang kaya sepertinya sering dipakai sebagai salah satu contoh yang negatif sama seperti orang Farisi atau pemungut cukai. Di dalam Matius 19 ayat yang ke (23) dinyatakan: Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Dan ayatnya yang ke (24) "Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Di sini Tuhan Yesus menyatakan betapa susahnya hampir tidak masuk akal orang kaya bisa masuk surga. 
Ini adalah salah satu cerita yang terkenal di alkitab yang juga ditulis di injil Markus dan juga Lukas yang membahas seorang kaya yang taat bertanya kepada Yesus bagaimana caranya untuk memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjawab yaitu dengan mengikuti perintah Allah dan orang itu berkata bahwa dia sudah melakukannya. Maka Yesus berkata juallah semua milikmu dan ikutlah Aku. Disini orang ini menjadi sedih karena dia memiliki banyak harta dan akhirnya dia meninggalkan Yesus dan tidak pernah kembali. Apa sebenarnya maksud yang ada di dalam firman ini.
Kekayaan adalah lawan dari kekekalan. Pernah juga ada firman di Lukas dan Matius 6:24 "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Disini Tuhan sudah berfirman tidak bisa kita mengabdi kepada keduanya, karena mereka bertentangan. 
Untuk memperoleh kekayaan itu tidaklah mudah. Hanya sebagian kecil orang saja yang bisa. Untuk mendapatkannya juga memerlukan kerja keras kecuali anda mendapat suatu warisan yang besar. Jika semua perhatian kita tertuju pada uang, maka kita tidak mungkin bisa memikirkan Allah. Kedua. Kedua, untuk mendapatkan kekayaan yang begitu besar apalagi di dunia seperti sekarang ini, jika kita menggunakan cara-cara yang jujur dan benar itu sangatlah susah sekali.Banyak orang sudah menghalalkan segala cara demi uang. Ketiga, memiliki banyak uang itu juga banyak sekali godaannya. Kalau kita hanya punya uang pas-pasan, hidup kita biasanya ya itu-itu saja, tidak bisa macam-macam. Kekayaan tidak ada ujungnya. Punya satu mau dua, punya dua mau tiga, dst. Kekayaan dapat memberikan kita perasaan berkuasa sehingga gampang sekali melupakan Tuhan. Dan masih banyak lagi yang tidak bisa dibahas disini karena tidak bisa selesai.
Jika memiliki, kita tidak mau melepas. Orang-orang kaya paling takut mati. Sebab yang diperjuangkannya hanya bisa dinikmati selama hidup saja. Orang yang hidup mengikuti Yesus, kapan saja dipanggil akan siap. Seperti kata Paulus yang terkenal itu "mati adalah keuntungan." Untung bagi Paulus karena kalau dia mati kemungkinan besar akan bertemu dengan Yesus dan menikmati hidup yang kekal bebas dari segala penderitaan di dunia ini. Sedangkan jika dia masih hidup, maka dia masih harus berkorban. 
Nah apakah semua orang kaya masuk neraka? Tidak juga. Karena Yesus juga berfirman bahwa "tidak ada yang mustahil bagi Tuhan." Meskipun sukar sekali tetapi bagi Allah semuanya adalah mungkin. Itu terusannya dari firman diatas. Artinya bahwa bisa juga orang kaya masuk surga. Saya tidak mau berspekulasi disini, karena penghakiman adalah hak Tuhan, tetapi hanya untuk tahu saja bahwa ada juga orang yang berkenan dihadapan Allah dan kaya misalnya seperti Abraham dan Ayub.
Jadi kesimpulannya disini, sah-sah saja jika memang anda diberkati oleh Tuhan sehingga anda bisa berkelebihan dalam kehidupan anda. Tetapi pesan yang ada, jangan lupa untuk tetap memiliki iman dan hidup sesuai dengan pokok anggur yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Jika anda memang dipakai oleh Tuhan dengan keadaan seperti ini, teruslah berdoa dan meminta supaya anda terus menerus dikuatkan dan jangan sampai terbuang. Salahnya orang kaya yang ada di firman tadi, dia tidak pernah balik lagi ke Yesus. Yang dimaksud dengan juallah segala sesuatu dan ikutilah Aku itu belum tentu berarti secara langsung dia harus menjual segalanya. Mungkin Tuhan bermaksud supaya dia rela untuk melepaskan semuanya itu dulu baru dia bisa benar-benar mengikuti Yesus. Setelah mengikuti Yesus, Dia akan menunjukkan jalan yang benar. Tuhan memberkati.

Pencobaan dan ujian

Yakobus 1 ayat (12) Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (13) Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. (14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. (15) Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Apakah perbedaan antara pencobaan dan ujian? Apakah ada perbedaannya sama sekali? Jawabannya, ada. Pencobaan datangnya dari iblis. Ujian datangnya dari Tuhan. Jika iblis mencobai manusia, kadang Tuhan mengijinkan. Ayub 1:1-12 merupakan cerita yang cocok untuk ini. Iblis meminta ijin kepada Tuhan untuk mencobai Ayub dan Tuhan mengijinkannya. Ayub adalah hamba Tuhan yang taat dan dia diberkati dengan segala kelimpahan. Setelah setan mencobainya dengan mengambil semuanya itu darinya dengan tujuan agar Ayub menyalahkan dan berpaling daripada Tuhan. Tetapi Ayub lulus dari ujian ini sesuai ayat 21: katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Allah tidah mencobai manusia. Seperti ayat diatas, setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri. Keinginan manusia di dunia ini bermacam-macam, tetapi dari jaman dahulu sampai sekarang dan juga sampai yang akan datang tidak pernah berubah. Yaitu kekayaan, kekuasaan, seks, iri hati, keserakahan, dan masih banyak yang lain lagi. Inilah yang disebut keinginan duniawi. Manusia berada di dunia dan yang diingini adalah semua keinginan dunia. Keinginan ini tidak ada habisnya. Ada yang mengatakan bahwa yang diinginkan manusia sebenarnya bukan kekayaan atau kecantikan tetapi yang dimaui sebenarnya lebih kaya atau lebih cantik dari orang lain. Jadi ini sebenarnya tidak ada habisnya. Karena selalu ada orang yang lebih kaya. Selalu ada orang yang lebih cantik, lebih pintar dan sebagainya. Seperti mengejar bayangannya sendiri.
Jika keinginan tersebut benar-benar didapatkannya, maka akan terjadilah dosa. Segala macam keinginan duniawi jika dibuahi akan menghasilkan dosa. Setan telah mencobai manusia dari sejak awal jaman. Manusia dengan segala keinginannya ini akanlah sangat mudah bagi setan untuk mempengaruhinya. Biasanya selalu dimulai dari yang kecil, tidak apa-apa kok, ini kan kecil, tidak ada yang melihat, tidak ada yang tahu. Cuma kamu saja yang tahu. Sekali ini saja, lain kali tidak usah lagi. Kalau kecil begini, mana Tuhan bisa marah. Tidak ada artinya. Kan manusia tidak sempurna. Tidak mungkin kan kita bisa sempurna seperti Yesus. Nah kebanyakan orang pasti jatuh dengan yang beginian. Iblis memiliki banyak sekali cara untuk mengelabuhi manusia. Iblis tahu kapan saat-saat kita sedang rentan untuk berbuat dosa disana ia akan hadir.
Disinilah, iblis berkeliling dunia dan mencobai manusia. Dan begitu manusia menyerahkan dirinya ke iblis, walaupun sekecil apapun perjanjiannya, maka manusia itu menjadi milik iblis. Maka dengan kuasanya ia akan terus menjerat manusia itu sehingga ia semakin jauh dari kebenaran. Dan dari sini mulai terjadi dosa. Dimulai dari dosa kecil sampai menjadi besar pada akhirnya. Jika kuasa iblis telah menjerat manusia, maka susah sekali untuk keluar. Dan jika kita terus menerus menjadi budak iblis, maka kematian lah yang menanti kita. Tidak ada keselamatan.
Salah satu cara untuk mengatasi lingkaran setan ini adalah dengan mulai menjawab anugerah yang Tuhan sudah berikan pada setiap manusia. Setiap manusia sejak dilahirkan sudah memiliki anugerah keselamatan yang dijanjikan oleh Tuhan. Tetapi masalahnya, hanya sedikit orang saja yang mau menjawabnya dan akhirnya berserah diri kepada Yesus Kristus. Serahkan semuanya kepada Yesus, maka Roh Kudus akan membimbing saudara dan saya selalu dan menghindari segala cobaan dari setan. Hanya dengan anugerah dari Tuhan maka kita bisa membedakan yang mana kebenaran dan yang mana yang tidak. Karena iblis jika bekerja, dia bisa menjadi berupa-rupa bentuknya dimana kadang kita terkecoh dan tidak bisa membedakan yang mana yang asli yang mana yang menyamar. 
Kadang Tuhan membiarkan iblis untuk mencobai manusia. Di dalam hal ini Tuhan hendak menguji  iman kita. Jika seperti Ayub diatas dan lulus dari ujian itu, maka berbahagialah orang itu. 1 Petrus 1: (6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. Setelah lulus ujian maka iman kita akan menjadi tambah kuat dan berarti untuk Tuhan. Puji Tuhan.

Setan dan kuasanya menghasilkan maut

Setan sejak awal jaman sudah ada dan memiliki kuasa. Di dalam artikel saya yang lain, saya sudah membahas sedikit topik ini dimana manusia tidak dapat mengalahkan kuasa dari setan. Kita hanya bisa menghancurkan kuasa dari setan jika kita berpihak kepada Tuhan Yesus Kristus dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Kunci disini adalah kata "sepenuhnya". Tidak dapat kita bernegosiasi dengan Tuhan dalam arti hanya mau mengikuti sebagian saja perintahmu, yang lainnya masih tidak bisa. Saya bisa mengikuti semuanya Tuhan, tapi yang ini tidak bisa. Ini tidak akan bisa terjadi. Jika kita mau mengikuti Tuhan hanya separoh-separoh saja, sebaiknya jangan mengikuti sama sekali. Karena Tuhan itu kudus, tanpa cacat. Dia hanya bisa mengakui kita sebagai anakNya jika kita kudus sama dengan Dia. Jika anda pernah berhenti merokok maka anda tahu cara satu-satunya untuk berhenti adalah berhenti total. Tidak bisa kita berkata ya mulai sekarang dikurangi, atau sehari 3 batang saja. Itu tidak akan bisa.
Tuhan tidak pernah menciptakan setan. Setan terjadi dengan sendirinya dimana ada malaikat yang tidak mau mengikuti perintah Tuhan dan jatuh dalam dosa sehingga menjadi setan. Setan sudah ada sejak awal jaman dimana dia juga yang bertanggung jawab membujuk Hawa untuk memakan buah terlarang sehingga Hawa jatuh ke dalam dosa. Setelah berdosa dia mengajak Adam untuk ikut berdosa sehingga dua-duanya diusir oleh Tuhan. Sejak saat itu setan selalu ada untuk mencobai manusia. Membawa manusia jauh dari Tuhan dengan berbuat dosa. Setan tahu bahwa Tuhan tidak menyukai dosa sehingga manusia yang berdosa tidak akan diterimaNya.
Di dunia ini, sama seperti Tuhan, setan juga memiliki kuasa. Meskipun kuasanya tidak sama, tetapi setan juga memiliki kuasa. Yang dapat dilakukan termasuk memberikan mujijat, penyembuhan, dan banyak lagi yang lain. Jika kita melihat sesuatu kuasa yang bukan dari Tuhan, ya itu pasti berasal dari setan. Untuk masalah ini, sebenarnya kita orang Asia sudah tahu banyak dan saya rasa sudah tidak perlu dijelaskan lagi. Tetapi sebagai contoh yang gampang saja misalnya segala macam klenik yang dilakukan itu semua adalah kuasa setan. Seseorang dikasih tenaga sesuatu sehingga bisa sembuh, tahan ditusuk dan sebagainya. Ini pasti bukan dari Tuhan.
Setan juga bisa memberikan kekayaan. Jika kita berdoa mau mobil baru, rumah baru, naik pangkat, dsb dan akhirnya terkabul. Itu belum tentu dari Tuhan. Kadang setan bisa juga memberikannya kepada kita sebagai umpan untuk pekerjaannya. Istilah bisnisnya ini adalah investasi dari setan. Kalau kita mau memiliki bisnis sesuatu dan menghasilkan keuntungan maka kita perlu modal. Sama seperti setan memberi kita sesuatu ini adalah modal darinya. Besok ketika kita masuk ke perangkapnya, maka iblis juga yang akan mendapat keuntungannya.
Untuk hal-hal yang demikian kita sudah dapat melihat dengan jelas kuasa itu dari mana. Tetapi setan yang pintar, jika dia bekerja kita tidak dapat langsung melihatnya. Orang yang mau berbuat dosa, maka dia telah menyerahkan dirinya menjadi hamba setan. Orang ini akan dipakainya untuk mempengaruhi manusia yang lain. Sama seperti Hawa diatas. Orang ini bisa siapa saja, bisa orang dekat kita, teman, maupun keluarga kita sendiri seperti Hawa lagi diatas. Orang-orang yang terdekat dengan kita ini biasanya yang paling berbahaya jika mereka dipakai. Karena sehari-harinya kita bergumul dengan mereka. Sehingga pengaruh mereka pada diri kita cukup besar. 
Setan yang lebih tinggi lagi levelnya, bisa masuk dan menyamar menjadi orang baik. Atau paling tidak kelihatannya atau seharusnya orang baik. Contoh yang gampang adalah pemimpin agama. Banyak sekali kejadian di dunia sekarang dimana pemimpin agama ketahuan berbuat bermacam-macam dosa, mulai dari seks, harta, murtad, dsb. Saya tidak mau mengatakan secara rinci. Tidak perlu itu. Yang penting saudara tahu. Jika orang-orang seperti ini bisa dipakai oleh setan, maka hasil yang diperoleh setan bisa besar sekali. Seorang pemimpin Gereja ternyata ketahuan berzinah misalnya, maka anggota Gerejanya yang banyak itu hilang semua. Jangan lupa, setan juga tahu kitab suci. Bahkan lebih tahu daripada kita. Dia bisa memakai kitab suci ini untuk kepentingannya di dalam mempengaruhi kita. Di dalam Lukas 4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau. Disini iblis mencobai Yesus dengan mengunakan firman. 
Setan dengan segala tipu muslihatnya selalu mencobai manusia. Tidak bisa yang ini, coba yang itu. Dan seterusnya. Tuhan Yesus dicobai oleh iblis menurut Matius 4 dan Lukas 4. Berapa kali Yesus dicobai. Di situ dicobai 3 kali. Tetapi menurut Lukas 4:13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik. Ini berarti usaha iblis tidak berhenti sampai disini saja. Yesus masih terus dicobai. Yang paling gampang saja jika kita melihat sebelum wafatNya Yesus di kayu salib, salah satu penjahat masih juga mencobai dia menurut Lukas 23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Pekerjaan siapa ini, ya pasti setan. Jika Yesus menyetujuinya, maka seluruh misiNya di dunia ini gagal dan setan yang menang.
Setan itu sangat pintar. Dia benar-benar tahu cara-cara untuk mencobai manusia. Dia tahu kapan saat kita paling rentan, disitu dia akan masuk. Jika ia masuk, ia cuma akan menawari saudara sesuatu yang kecil-kecil saja. Tetapi begitu kita mengambilnya, maka seakan-akan kita menandatangani kontrak dengan iblis ini. Contohnya seperti orang merokok. Saya perokok dan sekarang sudah berhenti. Hampir semua perokok yang saya tahu, selalu dimulai dengan coba-coba. Tapi hampir semua yang coba-coba ini jadi kecanduan. Dosa yang lain hampir sama juga. Obat terlarang misalnya, perzinahan, dsb. Ini yang saya sebut jerat setan. 
Dan apa yang kita lakukan setelah itu sudah ada di dalam pengaruhnya. Di dalam kehidupan ini kita harus selalu awas dan jeli. Apa yang kelihatannya bagus di luar belum tentu bagus di dalam. Sama seperti Yesus yang berkata kepada orang Farisi dalam Matius 23:27 sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Dan apabila kita mengikuti setan, hasilnya sudah jelas yaitu maut. Keselamatan hanya ada didalam Tuhan. Semoga dengan tulisan ini, ada perasaan gelisah di dalam hati anda dan saudara mau untuk mulai memasukkan firman ke dalam pribadi saudara. Ingat, kita semua diberi pilihan oleh Tuhan. Kita bebas memilih untuk mengikuti siapa. Kiranya Tuhan memberkati.

Hiduplah kudus karena Tuhan itu kudus

Sebenarnya pengertian untuk kita mengikuti Tuhan itu cukup simple. Tuhan itu kudus dan suci adanya. Jadi kita yang menjadi anakNya ini juga harus kudus dan suci adanya. Di dalam kitab suci banyak sekali di firmankan bahwa Tuhan itu suci adanya. Ada tertulis di 1 Petrus 1:16 "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus". Ini terutama banyak sekali didapatkan di perjanjian lama. Bagaimana kita bisa mengaku bahwa kita adalah anak-anak Tuhan jika kita tidak hidup kudus. 
Tuhan menginginkan anakNya benar-benar murni. Ingat bahwa hanya karena buah-buahan Adam dan Hawa diusir dari Firdaus. Bayangkan hanya karena buah-buahan. Disini Tuhan mempermasalahkan ketidak taatan mereka kepadaNya dan konsekuensi jatuhnya mereka ke dalam dosa. Tuhan tidak senangn kita berdosa. Jika kita tidak membersihkan diri kita, bagaimana kita dapat menyenangkan Bapa kita.
Lain dengan Tuhan, jika setan mencobai manusia biasanya tidak langsung menawarkan semua dosa yang ada. Tetapi biasanya dimulai dengan hal-hal yang kecil dulu. Dari hal yang kecil ini, jika kita menerimanya, maka nanti biasanya akan menjadi besar. Lihatlah kehidupan kita. Biasanya semua dosa selalu kita mulai dari yang kecil-kecil dulu. Contohnya kalau kita misalkan yang ekstrim saja seperti dalam hal mencuri. Tidak ada pencuri yang langsung menjadi perampok bank pada hari pertama dia beraksi. Biasanya dia mulai dengan mencuri kecil-kecilan dulu. Dari kecil, curi barang ditoko, copet dan sebagainya. Semakin bertambah hari, levelnya akan naik terus. Anda bisa melihat maksud saya.
Dalam perzinahan misalnya biasanya dimulai dari yang kecil dulu seperti saling pandang. Meski kecil ini diberi oleh setan. Setan akan membisiki, itu disana ada wanita yang begini atau begitu. Kita mendengarkannya lalu dimulai dari situ. Tahap berikutnya mulai mengajak ngomong, berkenalan dan sebagainya. Sampai disini kita masih biasanya belum sadar ini perbuatan setan dan kita ikuti saja terus. Jika naik terus levelnya anda tahu sendiri arahnya ke mana.
Setan dalam beraksi sangatlah pintar. Tidak ada yang lebih pintar dari setan kalau dalam masalah dosa. Ini sudah menjadi pekerjaan full time setan sejak awal dunia. Ada beberapa orang berpikir, ah kalau begini saja tidak masalah karena saya bisa mengkontrol diri. Ini adalah orang yang mau bermain-main dengan umpan dari setan. Dia merasa bisa lebih pintar dari setan. Mau mengadakan perjanjian dengan setan dan berharap dapat memperdayai setan nantinya.
Manusia hidup paling hanya berapa tahun. Paling 100 tahun itupun sudah jarang sekali. Jaman sekarang umur 50 sudah banyak yang dipanggil. Dalam masa hidup 100 tahun ini, bagaimana pengalaman manusia bisa menyamai pengalaman setan yang sudah bekerja sejak awal jaman. Tidak hanya waktu, setan juga berpengalaman memperdayai berapa milyar jiwa selama itu. Dan berhasil, itu kuncinya. Dan sukses. Pengalaman kita yang hanya beberapa tahun saja itu belum tentu pengalaman yang selalu sukses. Mungkin saja hanya pengalaman kita mengerjakan tetapi gagal juga akhirnya.
Jangan bermain-main dengan setan. Di level manapun juga. Jangan sekali-sekali berpikir, ah sedikit saja siapa yang tahu. Banyak yang tahu, anda tahu, Tuhan tahu, setan juga tahu. Meskipun orang lain tidak tahu itu tidak masalah kerena sebenarnya urusan saudara bukan dengan orang lain. Semua dosa dan perbuatan saudara sendiri harus saudara pertanggung jawabkan itu sendiri kepada Tuhan nantinya. Tidak ada hubungannya dengan orang lain. Pada waktu penghakiman dapatkah kita berkata, Tuhan pada waktu itu semua orang mengerjakannya jadi saya juga ikut-ikutan. Bisakah ini dipakai sebagai alasan? Orang lain tidak ada hubungannya. Uruslah diri anda sendiri. Jika orang lain berbuat tidak benar, doakan mereka, jangan ikut-ikutan. Jangan beri setan kesempatan. Ingatlah bahwa dosa yang kecil saja sudah cukup untuk membawa anda ke masalah yang besar.
Selalu lah awas karena setan didalam mencobai manusia sangatlah lihai caranya. Setan didalam bekerja, biasanya kita tidak tahu bahwa itu setan. Penyamaran yang sempurna. Sama seperti Amerika berperang di Afghanistan melawan Taliban dimana musuhnya tidak tahu yang mana. Semua mengenakan pakaian yang sama, tinggal dirumah yang sama, bicaranya sama, dsb. Jika beperang dan lawannya memakai seragam itu kan gampang diketahui yang mana musuhnya. Setan dalam bekerja bisa masuk ke dalam siapa saja. Jika orang itu sudah menyerahkan dirinya ke setan, maka dia akan dipakainya untuk pekerjaan setan.
Jadi saudara jangan berharap bahwa setan itu muncul dengan seragam kuntilanak, pocong dsb seperti di dalam film-film Indonesia itu. Muncul dan mendeklarasikan dirinya, hai inilah aku setan. Setan bisa bekerja melalui siapa saja, orang-orang dekat kita, sampai keluarga kita sendiripun bisa dipakai. Dan jangan saudara kira setan tidak bekerja di Gereja. Banyak juga hamba Tuhan yang kelihatannya mengabdi kepada Tuhan tetapi sebenarnya adalah agen setan. Ini kalo di film-film biasanya disebut double agent. Kelihatannya di pihak kita, tetapi ternyata bekerja pada pihak musuh. Ini terjadi setiap hari dan dimana saja.
Nah bagaimana kita bisa mengidentifikiasi setan ini? Caranya kita harus menyerahkan semuanya kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Hiduplah secara Yesus Kristus. Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan hidup kudus dan bergumul terus dengan Tuhan, maka Puji Tuhan iman kita akan selalu menjaga pilihan kita sehingga kita akan lurus terus dan bisa terbebas dari pencobaan. Amin.

Jawablah panggilan Tuhan

Ibrani pasalnya yang ke 3 ayat:
  • (7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
  • (8) janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
  • (9) di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
  • (10) Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
  • (11) sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Saya percaya bahwa semua orang telah memiliki anugerah di dalam pribadinya. Meskipun orang atheis pun sebenarnya memiliki anugerah di dalam pribadinya. Hanya saja dia memilih untuk tidak menindak lanjuti anugerah yang telah diberikan dan memilih untuk menjadi atheis dengan menolak Tuhan. Didalam hati manusia yang seburuk apapun (meskipun kadang sedikit) selalu ada kebaikan dimana dia bisa mempertimbangkan baik dan buruk. Walaupun hasilnya kebanyakan memilih yang salah, tetapi pilihan untuk berbuat baik itu sebenarnya ada. Ini biasa disebut dengan anugerah umum. Seperti cermin yang jatuh dan menjadi pecah, meskipun telah menjadi kepingan yang kecil-kecil, tetapi unsur cerminnya itu selalu ada. Jika kita mengambil satu potongan yang kecil, kita masih bisa menggunakannya untuk mengaca. Ini sama juga seperti manusia.
Ini adalah satu ekstrim dimana orang tersebut kebetulan tidak memilih jalan yang benar. Tapi ada juga keadaan dimana seorang manusia memilih jalan untuk berbuat baik dalam hidupnya atau mungkin juga memang dia terlahir dengan sifat yang baik. Dia berbuat baik sekali sekali sehingga mungkin sekali bisa lebih baik daripada orang yang menyebutkan dirinya "Kristen". Tetapi orang ini tidak mengenal Kristus Yesus. Nah bagaimana ini? Atau mungkin saja juga dia telah memilih untuk menganut agama tertentu yang didalamnya mengajarkan dengan ketat untuk berbuat baik ini. Tetapi datangnya bukan dari Kristus Yesus. Ini juga menurut saya merupakan anugerah umum juga.
Tuhanlah yang berinisiatif untuk memanggil semua manusia kembali kepadaNya, bukan manusia. Tuhan tidak pernah mau satupun dari anakNya terbuang. Kita tidak diciptakan untuk dibuang. Tetapi kita diciptakan dan diberi pilihan itulah kuncinya. Tuhan tidak memaksa. Tuhan memberi pilihan. Nah kitanya mau kemana itu keputusan kita sendiri. Banyak orang bertanya jika Tuhan itu maha kuasa, mengapa kok tidak menciptakan manusia yang sudah sempurna saja sehingga tidak perlu repot-repot lagi mengajarinya dan sebagainya. Jawabannya disini. Tuhan tidak mau kita itu seperti robot yang sudah diprogram untuk mencintai Tuhan dan mengikuti segala kehendakNya begitu saja. Tetapi Tuhan mau pilihan itu adalah dari kita sendiri. Sama seperti orang menikah dimana dia mau datang sendiri ke pasangan yang dipilih untuk dicintainya sendiri. Tidak dipaksakan melainkan sukarela. Kalau ada orang yang mencintai kita sesuai dengan pilihannya sendiri kan rasanya lebih enak.
Nah Tuhan memanggil, banyak yang dengar, tetapi hanya sedikit yang menjawab. Yang akhirnya menjawab Tuhan dan mau mengikutiNya, ini yang biasa disebut anugerah khusus. Dari sinilah kita mulai memiliki iman. Mulai ada kegelisahan didalam hati kita untuk lebih mencari Tuhan, mulai senang membaca firman, mulai senang ke Gereja dan sebagainya. Jangan lupa kata kuncinya disini adalah "senang". Karena ke Gereja saja bukan berarti kita sudah beriman. Orang ke Gereja itu alasannya macam-macam. Kebanyakan bukan benar-benar mencari Tuhan.
Kembali ke bacaan diatas, umat Israel sekeluarnya dari Mesir selama 40 tahun lamanya berputar-putar di padang pasir, dituntun oleh Tuhan sendiri, diberi makan oleh Tuhan, ditunjukkan jalan, dan sebagainya. Mungkin mereka lebih bergaul dengan Tuhan daripada kita sekarang ini. Berapa dari kita melihat laut dibelah jadi dua di jaman sekarang ini. Tanda-tanda akan Tuhan pada saat itu sudah jelas sekali terlihat. Tuhan berfirman sendiri "mereka melihat perbuatan-perbuatanKu, 40 tahun lamanya". Tetapi tetap saja mereka bebal. Maka dari itu, Tuhan sangatlah murka. Sudah tidak marah lagi, tapi murka. Maka dari itu tidak ada dari mereka yang masuk ke tanah perjanjian selain Yoshua dan Kaleb. Musa sendiri pun tidak pernah masuk ke tanah perjanjian.
Apa yang dapat kita ambil dari firman Tuhan diatas. Bahwa Tuhan selalu memanggil kita untuk kembali kepadaNya. Menerima anakNya yang tunggal Tuhan kita Yesus Kristus. Sangkal diri, memikul salib dan ikuti aku begitulah Yesus berkata. Jika saudara membaca tulisan ini sekalipun dan mulai ada perasaan gelisah di dalam hati saudara, itu juga berarti mungkin Tuhan telah memanggil saudara. Apa kebetulan saja saudara membuka halaman ini dan membaca tulisan saya atau kuasa dari Tuhan yang membawa saudara sampai disini.
Intinya, jika Tuhan memanggil, kita harus menjawab. Janganlah seperti umat Israel dimana Tuhan terus-terusan memanggil selama 40 tahun lamanya dan tidak ada yang bereaksi. Dimana akhirnya Tuhan murka dan mereka tidak diberi kesempatan lai. Tuhan memberkati.

Iman kunci segalanya

Jika kita membaca kitab suci, sering sekali yang ditekankan adalah iman. Seperti misalnya di Matius 9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Atau lebih lanjut lagi di Matius 9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Sama juga seperti di Matius 9:2 dan Matius 15:28 dimana karena iman seseorang disembuhkan.
Dengan iman kepada Yesus, semua yang kita kerjakan otomatis akan mengikuti firmanNya. Ini adalah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya dan tidak dapat dipaksakan. Jika kita tidak memiliki iman, untuk hidup menuruti kitab suci adalah susah sekali meskipun kita berusaha dengan sekuat tenaga. Maka dari itu, jika dilihat dari kehidupan seseorang sehari-harinya, hubungan dia dengan sesamanya dsb, sangatlah mudah sebenarnya untuk dilihat apakah orang itu beriman atau tidak. Sama seperti orang yang mencintai sesuatu misalnya saja olah raga golf. Kan bisa dilihat tingkah lakunya jika berhubungan dengan golf. Mau main golf pasti senang sekali. Dibawa ke toko golf pasti happy.
Banyak orang ke Gereja tetapi bukan berarti dia beriman. Tujuan ke Gereja sebenarnya bisa bermacam-macam. Sehingga banyak sekali orang yang menyebut dirinya "Kristen" ini kehidupan pribadinya sama sekali tidak ada hubungannya dengan ajaran Yesus. Menjadi Kristen karena ke Gereja saja itu tidak cukup. Mengikuti contoh diatas, orang seperti ini yang ikut main golf karena suaminya juga main. Atau rekan bisnisnya, atau temannya, dsb. Dimana jika hendak menuju ke golf course kok kelihatan tidak bersemangat cenderung malas-malasan. Tetapi anehnya tiap minggu dia ke lapangan golf.
Pada intinya, Tuhan mengharapkan kita untuk memiliki iman kepadaNya, mencintaiNya dan menyerahkan seluruh hidup kita kepadaNya. Hubungan ini harus ada. Maka dari situ Dia akan menuntun jalan hidup kita sesuai dengan kehendaknya dengan pertolongan dari Roh Kudus. Iman ini sendiri tidak dapat dipaksakan. Bukan berarti jika kita diberi khotbah terus menerus nantinya akan beriman. Manusia diberi kebebasan oleh Tuhan untuk menentukan sendiri pilihannya, mau mengikuti Yesus atau tidak. Tuhan tidak pernah memaksa. Tuhan hanya mengundang. Maka terserah kita mau menerima atau tidak.
Perlu sekali diingat bahwa beragama saja itu bukan berarti kita memiliki iman. Agama dapat diartikan kita percaya adanya Tuhan, datang beribadah tiap minggu, mengucapkan doa-doa tertentu, dan itu saja sudah cukup. Tidaklah benar sama sekali. Beribadah saja tidaklah cukup jika tidak dicerminkan di dalam kehidupan pribadi kita. Tidak hanya saja umat, banyak pimpinan Gereja sendiri yang kehidupannya tidak mencerminkan apa yang diajarkannya. Sangat gampang sekali dilihat. Sebenarnya jika kita melihat kehidupan orang, kita bisa mengukur imannya. Hanya orang-orang yang beriman hidup sesuai ajaran Yesus. Meskipun kadang tidak bisa 100%, tetapi kelihatan ada usaha untuk sebisa mungkin mengikuti Yesus.
Ingat bahwa Yesus selalu mengajarkan kita untuk hidup seperti Dia. Yesus selalu mengajarkan bahwa kita harus rela meninggalkan segala macam keduniawian ini seperti kekayaan, kekuasaan, dsb untuk mengikuti Dia. Markus 8:34 "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Ajaran Yesus adalah tepat karena kita sebagai manusia tidak bisa mengabdi pada dua tuan seperti yang dikatakan di Matius 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Jika pikiran dan usaha kita terus menerus dicurahkan pada masalah dunia, tidaklah mungkin kita bisa mengikuti Yesus karena yang diajarkanNya bertolak belakang.
Tuhan memberkati.

Apakah itu iman jika tanpa perbuatan

Bisakah itu disebut iman jika tidak di cerminkan dengan perbuatan. Iman adalah kunci dari segalanya. Kita bisa saja beragama dengan tanpa iman. Mengucapkan doa-doa, menjalankan ritual tertentu, termasuk pergi ke gereja tiap minggu pun hanya merupakan kegiatan agama. Tetapi jika tanpa iman, semuanya itu tidak menghasilkan kekekalan. Yakobus 2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Menurut saya, dalam hidup ini kita harus sebisa mungkin dengan iman kita yang terus menerus dibantu oleh Roh Kudus, kita menjalankan apa saja yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Hidup kudus, karena Allah adalah kudus. Tidak bisa kita bergabung dengan Allah yang kudus jika kita sendiri tidak kudus.  Kita mau belajar tiap hari untuk menjadi semakin mirip dengan Yesus. Dengan segala keterbatasan kita sebagai manusia yang berdosa, maka menjadi sempurna seperti Kristus seakan-akan mustahil. Tetapi ingat tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan. Kita harus berusaha sekuat mungkin.
Jika kita benar-benar telah menerima anugerah Tuhan, maka ketika kita melihat dunia ini tampaklah sesuatu yang lain. Meskipun kita melihat sesuatu yang sama, tetapi kini memiliki arti yang lain. Agak susah dijelaskan memang. Tetapi seperti selama ini kita menggunakan kaca mata hitam dan kini dilepas sehingga semuanya tampak lebih jelas. Seperti screen saver yang tiba-tiba hilang setelah mouse digerakkan. Jika kita membaca firman yang sama sekalipun, maka sekarang artinya bisa berbeda. Misalnya tulisan saya sebelumnya mengenai Matius 7:7 yang sebelumnya kita bahas: mintalah maka akan diberikan kepadamu. Untuk orang yang belum mempunya iman, maka bisa ditafsirkan artinya kalau kita meminta apa saja dari Tuhan, maka akan diberi. Tetapi jika kita sudah mendapatkan anugerah tadi, maka kita bisa tahu bahwa itu bukanlah kejadian sesungguhnya.
Disini Roh Kudus mulai bekerja aktif di dalam kita. Memberi penerangan dan bimbingan. Tanpa pertolongan Roh Kudus, jika kita membaca kitab suci bisa menjadi sesat. Bahaya sekali itu. Dengan Roh Kudus maka akan ditunjukkan jalan yang benar. Saya bisa berkata seperti ini karena saya sendiri sudah pernah mengalami. Saya sudah mengenal Kristus sejak dari lahir, tetapi baru beberapa bulan terakhir ini benar-benar menerima anugerah dari Tuhan. Puji Tuhan. Semoga dengan tulisan saya ini, beberapa dari saudara dapat sedikit mengerti dan menjadi terbuka hatinya dan bisa menerima firman Tuhan dalam kehidupan saudara. 
Tidak hanya bagaimana saudara melihat dunia yang dirubah, tetapi semua perbuatan saudara juga akan secara otomatis berubah secara drastis. Ini bukan berarti dalam proses satu hari saja anda bisa menjadi kudus, bukan seperti itu. Ini memerlukan proses. Semakin hari maka anda akan naik levelnya. Tetapi anda akan mulai mau berusaha untuk menghilangkan perbuatan-perbuatan dosa, tidak lagi memprioritaskan kepentingan-kepentingan duniawi, dan mulai berusaha melakukan perbuatan yang menghasilkan kekekalan. Ini juga bukan berarti semua yang anda doakan selama ini dikabulkan, tetapi jika tidak dikabulkan anda sudah mengerti kenapa.
Kerja Tuhan memang ajaib. Kita tidak bisa mengerti Tuhan dan jangan berusaha mengerti (anda bisa jadi sesat). Apa yang menjadi rahasia Tuhan, ya biarkan demikian. Otak manusia terbatas sekali untuk bisa mengerti rahasia surga. Paulus adalah orang farisi dari aliran yang paling keras. Dia mengejar kejar dan menganiaya pengikut Yesus. Tetapi jika Tuhan mau memakai dia, maka dia bisa menjadi salah satu rasul yang besar. Jika Tuhan mau memakai kita, kita tidak bisa menolaknya. Introspeksi diri anda sekarang. Jika anda sudah mulai merasa gelisah dengan membaca firman, ingin mengetahui lebih lanjut, timbul berbagai pertanyaan, dsb. Ikutilah itu maka Tuhan akan membukakan jalan bagimu. Puji Tuhan.

Level iman dari James Fowler

Professor of Theology James Fowler memiliki teori bahwa iman manusia itu sebenarnya ada levelnya, 7 level tepatnya. Teori ini sebenarnya mengatakan bahwa iman masing-masing individu tidaklah sama. Saya percaya bahwa setiap manusia memiliki anugerah Tuhan. Setiap manusia tidak harus mereka saja yang beragama Kristen. Orang-orang agama lain termasuk mereka yang atheis juga memiliki anugerah pada dirinya. Hanya saja seorang yang atheis memilih untuk tidak mempercayai Tuhan. 
Saya tidak mau membicarakan isi dari teori ini secara detail karena saya sendiri belum begitu mendalami konteksnya. Untuk penjelasan rincinya, anda dapat melihat video khotbah Pdt Yakub Susabda dimana beliau sering sekali menyebutkan teori ini. Tetapi kira-kira seperti ini:
  1. Undifferentiated faith: Ada orang yang setiap minggu datang ke gereja, duduk di paling belakang sendiri, membolak balik warta gereja, main handphone, dsb. Anehnya minggu depan dia balik lagi. Ini adalah orang yang paling dasar imannya. Dia tau Tuhan itu ada, tetapi masih belum terlalu mengerti firman dan belum ada hubungan yang erat dengan Yesus. Orang-orang yang berada di level yang masih permulaan ini, cenderung menganggap Tuhan sebagai aksesori saja. Ya paling tidak ada pegangan. Dari pada menjadi atheis juga dilihat orang tidak baik. 
  2. Intuitive projective faith: Sekarang dia mulai senang ke gereja, bisa enjoy. Misalnya pergi sama pacarnya, banyak temen disana, cowoknya cakep-cakep.
  3. Mythic literal faith: Yang disini berdoa isinya minta-minta tok. Minta kesembuhan, minta jodoh, minta naik gaji, rumah baru dsb.
  4. Synthetic conventional faith: Di level ini mereka sudah mulai percaya apa yang diajarkan. Tetapi ya hanya karena diajarkan. Katanya pak pendeta begitu ya saya nurut saja.
  5. Individuative reflective faith: Pada level ini imannya sudah mulai bagus dimana orang-orangnya sudah mulai take it personal, sudah mulai ada hubungan dengan Yesus. Level ini ditandai dengan mulai adanya kegelisahan dan mulai timbul pertanyaan.
  6. Conjunctive faith: Di level ini pribadi orang ini sudah mulai membuka diri untuk melihat apa yang mau disampaikan Tuhan. 
  7. Universalizing faith: Sudah terjadi enlightenment.
Intinya yang hendak saya sampaikan adalah bahwa dengan menerima Tuhan Yesus Kristus saja itu tidak cukup. Banyak sekali orang memikir bahwa setelah menerima baptisan dari gereja dan setiap minggu ke gereja maka urusannya sudah selesai. Kehidupan Kristen hanya pada hari Minggu saja. Sedangkan hari Senin sampai Sabtu memiliki kehidupan di dunia yang berbeda. Tuhan Yesus hanya menjadi seperti aksesori saja. Seperti memakai kalung salib yang sebenarnya hanya perhiasan saja. 
Jika ada perasaan gelisah di dalam anda, itu adalah tanda untuk anda mencari kebenaran. Carilah di dalam firman Allah. Dengarkanlah khotbah dari sumber-sumber yang benar. Peliharalah iman itu. Sirami dengan firman. Dan dengan bantuan Roh Kudus, puji Tuhan anda dapat mendapat keselamatan. Lakukanlah firman dalam kehidupan sehari-hari anda. Tetapi jika anda telah betul-betul menerimah anugerah, maka ini akan anda lakukan dengan sendirinya secara otomatis. Semakin bertumbuh iman anda, maka akan semakin jijik anda bila melihat dosa. 
Hanya sekedar catatan saja bahwa tidak semua gereja mengajarkan ajaran yang benar. Bukan berarti jika anda cocok dengan pendetanya maka ajarannya benar. Hati-hatilah terhadap nabi-nabi palsu seperti ini. Motivasi mereka sudah sangat dibengkokkan dari kitab suci. Mereka memakai ayat kitab suci yang sesuai dengan tujuan mereka dan dari situ mereka bicara itu adalah firman Tuhan. Walaupun tidak semua yang salah jalan ini berdasarkan kesengajaan. Ada juga yang sebenarnya tujuannya baik, tetapi karena penafsiran yang salah terhadap kitab suci maka terjadi penyelewengan.

Mintalah maka akan diberikan kepadamu

Matius 7 ayat (7) Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Ini juga didapat di Lukas 11:9.
Inilah adalah salah satu firman Tuhan yang cukup banyak diketahui orang. Dari pegertian dasarnya saja sebenarnya firman ini sudah jelas dalam arti Allah akan memberikan apa saja yang kita minta. Apakah itu betul? Akankah Tuhan selalu mengabulkan permintaan kita? Sesungguhnya firman ini banyak sekali dipakai orang untuk menyatakan Allah. Mengapa engkau tidak ke gereja saja karena nanti engkau minta apa saja maka akan diberi. Lalu dengan pikiran dasar manusia yang sudah penuh dengan dosa, maka mereka mulai menaruh pengharapan kepada Tuhan jika mengikutiNya maka manusia tadi bisa mendapatkan hal-hal yang diinginkannya. Ingin sembuh dari penyakit tertentu, ingin dapat jodoh, ingin naik jabatan, dan semua hal-hal duniawi yang lainnya. Dan tragisnya banyak sekali hamba Tuhan yang menggunakan firman ini untuk mengundang banyak orang untuk masuk gereja. 
Nah belakangan ternyata doa-doa mereka tidak pernah terkabul. Terus siapa yang salah. Ya tentunya Tuhan. Mengapa Tuhan tidak mendengarkan doa kami. Mengapa Tuhan itu diam saja. Bukankan Tuhan sudah pernah berkata melalui firmanNya tersebut diatas tadi. Oh ternyata Tuhan tidak peduli. Pikiran manusia mulai berputar.
Apalagi jika orang-orang ini sudah memberikan sesuatu ke gereja misalnya persembahan, pelayanan, dan sebagainya. Semakin parahlah keadaannya. Karena pengertian orang dunia dimana semua dianggap sebagai bisnis. Jika aku memberi sesuatu, maka pihak lain harus memberi sesuatu kembali kepadaku. Aku berbuat baik kepada orang itu, tetapi dia tidak pernah membalas budiku, malahan cenderung seperti tidak berterima kasih. Aku sudah melayani gereja. Menjadi aktif di banyak kegiatan dan meluangkan waktu. Tetapi mengapa Tuhan kok memberikan aku kesulitan seperti ini. Ya buntutnya sudah dapat ditebak. Mulai mempertanyakan keberadaah Tuhan. Dan akhirnya tidak mau ke gereja lagi. Buat apa ke gereja yang tidak dapat memberikan aku apa-apa. 
Alkitab memang susah sekali untuk dimengerti. Firman Tuhan yang suci jika disampaikan kepada manusia yang berdosa, dengan pikiran dan pengalaman yang berdosa dapat di interpretasikan berbeda. Contohnya, dari alkitab yang sama, kita bisa memiliki aliran gereja lain-lain. Mengapa orang menggunakan alkitab yang sama bisa ada Katolik, Protestan, Saksi Yehovah, Mormon dan sebagainya. Saya akan menulis di artikel yang lain mengenai ini, tetapi intinya disini bahwa kita tidak bisa mengambil firman Tuhan dan diartikan begitu saja adanya. Saya percaya yang dimaksudkan disini itu adalah Tuhan akan memberikan apa saja yang kita minta asalkan yang diminta itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Jika kita dipakai oleh Tuhan untuk pekerjaanNya dan kita minta apa saja maka akanlah diberiNya.
Kuncinya disini adalah apa yang kita lakukan itu sudah sesuai dengan kehendak Tuhan apa tidak. Di dalam berdoa meminta sesuatu, kita harus selalu berkata kepada Tuhan apakah yang kita minta ini sesuai dengan kehendakNya atau tidak. Seperti doa Tuhan Yesus sebelum Dia disalibkan di dalam Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Di dalam doaNya Tuhan Yesus tidak pernah memaksa Bapa untuk mengabulkan kehendakNya. Jika tidak sesuai dengan kehendak Tuhan tetapi toh akhirnya kita mendapatkannya, itu perlu dipertanyakan.
Perlu kita ingat juga bahwa meskipun doa keinginan kita dikabulkan, itu belum tentu dari perbuatan Tuhan. Karena kita harus selalu waspada bahwa tidak hanya Tuhan saja yang bekerja di dunia ini, tetapi setan juga memiliki kuasa. Bagaimana kita tahu kalo dikabulkannya doa itu bukan hasil dari pekerjaan setan. Dari contoh Tuhan Yesus diatas, jika benar-benar Dia bisa keluar dari pencobaan penderitaan dan akhirnya disalib itu, pasti itu pekerjaan setan. Karena setan telah berhasil menggagalkan misi Tuhan Yesus di dunia ini, yaitu untuk menderita dan mati disalib. Contoh lain jika kita meminta naik kedudukan dan akhirnya kita dapatkannya dari suatu perbuatan dengan menghalalkan segala cara (the end justify the means), maka itu juga hasil dari pekerjaan setan.
Kesimpulannya, di dalam kedidupan kita serahkan semuanya ke tangan Tuhan. Peliharalah anugerah iman yang sudah anda miliki dan tingkatkanlah setiap waktu. Dengan pertolongan Roh Kudus, Tuhan akan membantu kita dalam setiap langkah kita. Jika kita meminta sesuatu, mintalah supaya Tuhan mengabulkannya hanya jika itu sesuai dengan kehendakNya. Keinginan kita mungkin tidak selalu yang terbaik. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Sama seperti orang tua yang selalu memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Kadang seperti anak kecil yang tidak mengerti mengapa harus tidur siang.

Friday, June 26, 2015

Israel keluar dari Mesir

Mengingat kembali cerita mengenai Musa yang membawa orang-orang Israel keluar dari Mesir. Sebenarnya banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari situ. Pertama yang ingin saya bicarakan disini adalah mengenai iman orang Israel.
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Dari bangsa ini akan dan telah dilahirkan Yesus Kristus yaitu Tuhan kita sendiri yang berkenan untuk turun ke dunia untuk menebus dosa manusia. Tetapi bangsa Israel ini sendiri yang dari mulai awalnya selalu bermasalah dengan Tuhan. Sejak pertama kali sebelum keluar dari Mesir, selama perjalanan 40 tahun di padang pasir, dan sampai terakhir kali sebelum memasuki tanah pilihan, Israel selalu masih belum dapat menerima Tuhan dengan secara utuh.
Jika dilihat dari kisah perjalanan Musa ini, dapat dilihat secara jelas kalau orang Israel bisa dibilang hanya sedikit sekali atau mungkin tidak ada iman kepada Tuhan. Perjalanan mereka hanya diisi dengan complain terhadap Tuhan. Jika mendapat kesulitan mereka lari ke Musa dan berkata sekarang bagaimana? Jika mendapat kesusahan, mereka tidak percaya akan Tuhan dan cenderung menyalahkan. Keluaran 16 ayat (2) Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; (3) dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Hubungan mereka dengan Tuhan hanya penuh dengan tuntutan-tuntutan dan sungut-sungut.
Maka dari itu selama 40 tahun mereka dibiarkan berputar-putar di padang pasir, yang meskipun tetapi tidak ditinggalkan oleh Tuhan. Jika dilihat dari peta rute perjalanan mereka, sebenarnya rute yang ditempuh itu sangatlah berputar-putar. Dan sehingga pada akhirnya tidak ada dari orang yang keluar dari Mesir itu yang diselamatkan selain Yosua dan Kaleb. Termasuk Musa sendiri tidak pernah masuk ke tanah perjanjian. Sebelum mati, Musa dibawa oleh Tuhan ke atas bukit dan di tunjukkan itulah tanah perjanjian tetapi engkau tidak akan pernah masuk.
Sering kali kita berbuat sama seperti orang-orang Israel ini. Tuhan yang ada ini hanya kita pakai saja untuk memenuni kebutuhan-kebutuhan kita sehingga doa kita hanya penuh dengan permintaan-permintaan saja. Tidak ada perasaan cinta terhadap Tuhan sehingga kita hidup tidak sesuai dengan kemauan Tuhan. Jika kita mencintai sesuatu, kita akan melakukan apa saja demi sesuatu itu. Kita cinta istri, atau suami atau anak kita maka kita akan berkorban untuk mereka. Kenapa tidak berbuat demikian juga untuk Tuhan mu. Pada dasarnya, Jadi mulailah sekarang hidup secara Kristus. Serahkan semua ke Yesus dan semuanya akan diberi. Tirulah Musa dan jangan orang Israel. Tuhan memberkati.

Akulah jalan, kebenaran dan hidup

Yohanes 16:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Adalah salah satu kalimat penting yang diucapkan Tuhan Yesus. Kalimat ini sangat simple adanya, tetapi memiliki banyak sekali pengertian yang dalam. Banyak dari kita jika membaca kalimat ini memiliki intepretasi yang berbeda-beda.
Mengapa perlu pengantara? Jika dilihat dari bahasanya yaitu 'melalui' seakan-akan memberi kesan 'tidak langsung'. Tetapi jika dilihat dari pengertian Allah Tritunggal (Bapa, Putera dan Roh Kudus), sebenarnya Yesus bukan juga 'perantara' karena Dia sendiri adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Sangat sulit untuk menjelaskan ini kepada orang yang masih berpikiran secara duniawi dimana 1+2=3 dan saya tidak masuk terlalu dalam ke sana.
Tuhan adalah Roh dimana Dia tidak dapat dilihat, dirasa, didengar langsung oleh indera manusia. Untuk mempermudah manusia berinteraksi denganNya, maka Bapa di surga mengutus AnakNya yang tunggal Yesus Kristus untuk turun ke dunia menjelma menjadi manusia. Dengan ini manusia dapat melihat dan mendengar langsung dari Tuhan. Karena manusia pada umumnya yaitu dari sifatnya yang susah untuk percaya apabila tidak melihat dengan sendirinya. Tetapi ironisnya, masih banyak yang melihat tetapi belum percaya.
Yohanes 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Kedua dan inilah yang lebih penting, Yesus berkata Akulah jalan kebenaran dan hidup. Artinya sebenarnya simple tetapi tidak simple, disini Yesus bermaksud agar kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan yaitu kebenaran itu sendiri dan disana kita akan mendapatkan kehidupan. Apakah kita tidak hidup sekarang? Kita hidup, tetapi ini bukanlah kehidupan kekal. Yang dimaksud disini adalah kehidupan kekal di surga.
Dunia ini adalah sementara saja, seperti kita transit di airport, bukan tujuan kita yang sebenarnya. Manusia dilahirkan, hidup dan mati. Just like that. Semua yang kita bangun didunia ini jika tidak bermakna kekekalan tidak ada gunanya sama sekali. Untuk apa kita bingung tidak bisa mendapatkan Honda berwarna merah itu. Apakah kita bisa naik Honda merah itu menuju ke surga? Jika kita mati tidak ada yang dibawa. Baju yang kita kenakan di dalam kotak kecil itu saja akan hancur.
Apa saja yang kita kerjakan harus bermakna kekekalan yaitu kebenaran sesuai firman Tuhan Yesus. Disitulah arti kebenaran dan hidup. Tanpa melakukan itu tidaklah bisa kita diterima di surga. Jadi kesimpulannya, hiduplah secara Yesus karena Dialah jalan kebenaran. Tanpa 'hidup dalam Yesus' ini maka kita tidak dapat datang kepada Bapa di surga.
Yang tarakhir, Yesus sendiri sebenarnya adalah firman Allah yang manjadi manusia. Tanpa menjalankan firman, atau tanpa Yesus, kita tidak akan dapat menuju Bapa karena Bapa tidak akan menerima orang yang tidak menjalankan firman.